Rabu, 22 Juni 2011

nyala bintang

:ngerangkum siang

untuk bapak yang menawariku tumpangannya hari ini ingin kuberikan nyala bintang
satu saja dulu, lalu untuk anaknya yang di negri sebrang satu juga
untuk anak yang menyusul kakaknya hijrah kesana satu lagi
untuk motor bebek butut yang dikendarainya satu juga
untuk siapapun montir yang nantinya merawat motor itu satu
tak lupa untuk penjaga pompa yang melegakan dahaganya
satu dan satu lagi untuk bapak itu karena melambaikan tangannya kepadaku
untuk sopir bus yang menghantarkanku kesana
untuk kernet yang memanggilku bos dan menepuk pundakku satu
untuk bapak penjaja kerupuk yang tongkat pikulannya hampir jatuh di dalam bus
lalu ibu yang naik sebelum aku sempat mengembalikan tongkat itu dan menghalangi jalannya jangan lupa
untuk satpam yang menjaga pintu bank satu
untuk orang orang yang ikut mengantri di depan dan belakangku
dan penjaga teler yang tersenyum kepadaku jangan dua satu saja
untuk tukang parkir di halaman yang memperingatkanku agar awas
untuk tentara penjaga gerbang masuk
untuk bangau putih yang terkulai mati dan tergantung di sela sela dahan diatasku kuberi satu
lalu satu untuk siapapun nanti yang menurunkannya ke bawah
atau lebih baik dia tetap disana agar tenang dia matipun merasa di awan
untuk pengamen yang pergi karena aku kelamaan mengambil uang kembalian
untuk matahari yang bersemangat sekali menyinariku siang ini satu juga untuknya
tapi tunggu dulu aku lupa dia sudah punya nyala
tapi tak apalah ya agar dia terus bersemangat kuningnya
untuk tukang ojek yang akhirnya menghantarku ke rumah satu
terakhir untuk ibu yang menggendong anaknya dan takut menyeberang kuberikan masing-masing satu
jadi sudah berapa nyala bintang kuberikan
tak usah dihitung kukira cukup dengan bermilyar bintang yang tersisa
ya, memang kuberikan nyalanya pada mereka
tapi hanya nyala saja tidak bintangnya
dan kuharap bintang yang kehilangan nyalanya
akan menjadi tempat untuk ribuan makhluk dan bisa dihuni lagi
seperti pendahulu mereka yang sudah mati
mungkin juga seperti bumi ini
yang dahulu mungkin saja bersinar dan kehilangan sinarnya untuk makhluk di ujung jagat raya
agar semua makhluk yang nanti tinggal di dalamnya
bisa memberikan nyala bintang untuk makhluk lain di luar sana
kuberikan satu lagi untuk bapak tadi dan ibu yang menggendong anaknya dan takut menyeberang jalan aku lupa
buat bekal mereka siapa tahu nanti bertemu orang lain lagi
dan diberi tumpangan atau minta diseberangkan
untuk aku tak perlu
apalagi kamu yang ikut membaca
kita kan sudah punya nyala

21062011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar